Asuhan Keperawatan Penerapan Teknik Menghardik Pada Pasien Halsuinasi Pendengaran”

Solekhah, Nafiatus (2019) Asuhan Keperawatan Penerapan Teknik Menghardik Pada Pasien Halsuinasi Pendengaran”. Diploma thesis, Akademi Keperawatan Yakpermas Banyumas.

Full text not available from this repository.

Abstract

Di era globalisasi ini seringkali kita jumpai masalah-masalah gangguan kesehatan yang harus kita hadapi, masalah tersebut seringkali mengganggu kehidupan kita baik masalah yang berasal dari faktor internal maupun eksternal (Nuraeni,2009). Gangguan jiwa menurut Depkes RI 2010 adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menimbulkan penderitaan pada individu dan hambatan dalam melaksanakan peran sosial. Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak sanggup menilai dengan baik kenyataan, tidak dapat lagi menguasai dirinya untuk mencegah mengganggu orang lain atau merusak/menyakiti dirinya sendiri (Yosep, 2011). Di Jawa Tengan sendiri merupakan salah satu provinsi yang menempati urutan kelima terbanyak dari penderitaskizofrenia. Pravalensi skizofrenia dijawa tengah sebanyak 0.23% sedangkan pravalensi disurakarta sebesar 0,3% dari jumlah penduduk melebihi angka nasional yaitu sebanyak 0,17% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2012). Meskipun jenisnya bervariasi, tetapi sebagian besar klien dengan halusinasi70%nya halusinasi pendengaran. Penyebab gangguan jiwa yang menimbulkan halusinasi adalah krisis ekanomi yang semakin berat mengakibatkan meningkatnya jumlah gangguan jiwa didunia. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi : merasakan sensori palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghindu (Direja, 2011).
Tujuan : Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah penerapan teknik menghardik pada asuhan keperawatan klien pada halusinasi pendengaran.
Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan selama 5 hari didapatkan hasil yaitu pasien 1 mampu mengontrol halusinasi dengan cara menerapkan teknik menghardik secara mandiri. Sedangkan pasien 2 belum bisa mengontrol halusinasi pendengaran dan belum bisa menerapkan teknik menghardik.
Kesimpulan : Hasil pembahasan yang di dapat oleh penulis berdasarkan data pengkajian Ny.A dapat melakukan teknik menghardik untuk mengontrol halusinasi dengan cara mandiri pada hari ke tiga dan frekuensi mengurang dari 6-8x/hari dengan durasi 5 menit menjadi 6-7x/hari dengan diurasi 3 menit, sedangkan Ny.W belum ada perubahan untuk melakukan teknik menghardik untuk mengontrol halusinasi pendengaran secara mandiri dan frekuensi masih sama.

Item Type: Thesis (Diploma)
Contributors:
ContributionContributorsEmail
Thesis advisorIndriyani, Pujipj.indriyani@gmail.com
Thesis advisorPurnomo, Ronironipurnomo1@gmail.com
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Program Studi > D3 Keperawatan
Depositing User: Admin Repositori
Date Deposited: 27 Aug 2020 06:32
Last Modified: 27 Aug 2020 06:32
URI: http://repository.politeknikyakpermas.ac.id/id/eprint/42

Actions (login required)

View Item View Item